You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
FSTJ Bidik Pasar Beras Kawasan Timur Tengah
....
photo Istimewa - Beritajakarta.id

PT FSTJ Bidik Pasar Beras Kawasan Timur Tengah

PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) melakukan peluncuran ekspor perdana beras dengan brand FS Yasamin ke Riyadh, Saudi Arabia. Tak hanya Saudi Arabia, ke depan, PT FSTJ juga akan mengincar pasar negara Timur Tengah lainnya seperti, Uni Emirat Arab, Oman, dan Iran.

Harapannya produk kita, FS Yasamin ini bisa menembus pasaran Saudi Arabia

Direktur Utama PT FSTJ, Pamrihadi Wiraryo mengatakan, nasi sebagai salah satu makanan pokok masyarakat Timur Tengah merupakan pasar yang potensial bagi pihaknya untuk diseriusi. Ia, berharap produk dengan brand FS Yasamin itu bisa diterima dengan baik oleh pasar Timur Tengah.

"Jumlah jemaah haji dan umrah asal Indonesia di Arab Saudi sangat besar. Seperti saat musim haji, kuota jemaah kita mencapai 200 ribu," ujarnya, Jumat (20/5).

Lepas Ekspor Perdana Beras FS Yasamin ke Riyadh, Gubernur Anies: Ini Penanda Produk Lokal Diterima Pasar Internasional

Jumlah itu di luar warga keturunan dan tenaga kerja asal Indonesia yang bermukim di kawasan Timur Tengah. Diperkirakan, jumlah warga keturunan dan tenaga kerja asal Indonesia yang bermukim di Arab Saudi mencapai 100 ribu orang lebih. Pihaknya yakin, mereka akan lebih memilih beras dari negara asal untuk dikonsumsi harian. Karena itu, di tahun 2022 pihaknya menargetkan bisa rutin mengeskpor hingga empat kontainer per bulan dengan setiap pengiriman satu kontainer berisi 20-23 ton beras.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan BUMD Aneka Usaha Seluruh Indonesia (Perdasi) itu, keyakinannya diperkuat dengan pembacaan pasar yang dilakukan mitra kerjasamanya di Arab Saudi, Al Raqeeb Universal Group. Sebagai perusahaan rekanan yang membeli dan mendistribusikan produknya di Saudi Arabia, mereka menyatakan produk PT FSTJ sudah dinanti pasar.

Bila semua berjalan sesuai target, Pamrihadi menjelaskan, efek bisnis juga akan berdampak terhadap 40 ribu petani binaan di sejumlah daerah seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung dan Sulawesi. Hingga akhir tahun ini, Ia menargetkan bisa mengembangkan lahan pertanian hingga 7.500 hektare.

"Target kita di tahun 2022 ini satu bulan empat kontainer bisa masuk ke Timur Tengah," tandasnya.

Dikatakan Pamrihadi, secara bisnis pihaknya bekerja sama dengan Al Raqeeb Universal Group sebagai perusahaan rekanan yang membeli dan mendistribusikan produknya di Saudi Arabia.

"Harapannya produk kita, FS Yasamin ini bisa menembus pasaran Saudi Arabia bersaing dengan beras dari Thailand dan Vietnam," ucapnya.

Dia menambahkan, produk beras FS Yasamin dalam kemasan lima kilogram itu secara ekonomis setara Rp 15 ribu per kilogram. Dari keseluruhan 19 ton beras yang dieskpor perdana memiliki nilai ekonomis mencapai Rp 285 juta. Tahapan kerja sama dengan Al Raqeeb Universal Group, menurut Pamrihadi sudah dirintis sejak 2021 lalu. Untuk mengurus perizinan dan akses pengiriman, Pamrihadi mengaku dibantu oleh KBRI di Riyadh.

"Beras yang kita produksi itu jenis varietas IR 64 dari lahan di Indramayu. Produk ini juga sudah memenuhi persyaratan halal sesuai aturan kedua negara," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Satgas SDA Bersihkan Saluran Air di Terminal Pulogadung

    access_time25-04-2024 remove_red_eye4473 personNurito
  2. PT JIP Hadirkan Penerangan Jalan Umum Pintar di Kawasan Gunawarman

    access_time25-04-2024 remove_red_eye3826 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. 113 Ribu Warga Non DKI Urus Kepindahan Dokumen Sesuai Domisili

    access_time25-04-2024 remove_red_eye3821 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Kesit B Handoyo Terpilih Jadi Ketua PWI Jaya 2024-2029

    access_time25-04-2024 remove_red_eye3659 personFolmer
  5. Rintik Hujan Basahi Jakarta Hari Ini

    access_time26-04-2024 remove_red_eye2721 personAnita Karyati